"Saying I love is not the words I want to hear from you. It's not that I want you not to say but if you'd only knew"
***
Eh- tunggu gebetan? Sebenernya Velia bukan gebetan gue tapi something gitu lah.
Velia's POV
Hari ini FUN pergi ke Jogja. Ohiya sebenernya rumah gue dan rumah Liam sebelahan. Makanya Allin, Amel, Marissa, Vania, Vennia, dan Vepe nginep di rumah gue. Sedangkan Niall, Louis, Zayn, Harry, dan Justin nginep di rumah Liam.
Seperti biasanya, gue, Amel, dan Allin yang bangun duluan. Amel dan Allin bertugas untuk membangunkan para cewek. Sedangkan gue bertugas untuk membangunkan para cowok.
Gue membuka pintu garasi rumah Liam dan mengetuk pintu rumah Liam, "Liammm!! Bangun woyy!!"
Sial. Teriakkan gue gak digubris sama sekali. Gue membuka pintu rumah Liam dengan kunci yang diberikan sama emaknya Liam. Aduh thanks banget lah sama emaknya Liam :*
Gue membuka pintu kamar Liam dan mendapati beberapa dari mereka naked dan shirtless. Gue langsung menutup mata gue dengan tangan gue.
"Woyy!! Kenapa pada shirtless sama naked woyy!" teriak gue.
Niall yang terbangun dari tidurnya langsung menutup tubuhnya yang shirtless dengan selimut, "Yammpun! Vel maaf banget ya"
"Udah mendingan lo bangunin mereka semua deh!" kata gue sambil beranjak keluar dari rumah Liam.
"Dasar gak make otak! Pake shirtless sama naked segala lagi. Wth" umpat gue.
Gue membuka pintu rumah gue dan membanting pintu rumah gue.
"Vel? Lo kenapa marah-marah gitu?" tanya Amel.
"Itu mereka pada shirtless sama naked. Gak make otak dasar" kata gue dengan kesel.
"Udah lah. Mendingan lo mandi duluan aja deh" kata Allin.
Setelah mandi, gue memakai kaos polos warna biru dongker dan celana panjang. Gue memilih untuk duduk sambil mendengarkan lagu di halaman rumah gue. Gue melihat Niall yang datang menghampiri gue. Sial. Kenapa baju gue sama baju Niall bisa samaan.
"Ngapain lo kesini?" tanya gue dengan jutek.
"Vel gue minta maaf ya sama lo" kata Niall sambil mengeluarkan puppy eyes-nya.
"Apaan sih" jawab gue.
"Vel. I'm really sorry"
"Iya deh gue maafin" kata gue sambil tersenyum sedikit manis.
"Makasih banget Velia-ku tercintahh!" kata Niall sambil memeluk gue dengan jurus Super Horan Hug.
"Lo mau buat gue mati, yel?" tanya gue.
Niall melepaskan pelukannya dan menggaruk kepalanya walaupun gue tau kepalanya lagi gak gatel, "Ya gak lah hehe"
Tiba-tiba Louis menghampiri gue dan Niall....
"Pagi, vel" kata Louis sambil tersenyum manis banget.
Gue mengerutkan dahi gue, "Lo kenapa senyum-senyum gitu?"
"Gakpapa kok" jawab Louis dengan masih tersenyum.
Shit. I think that's something weird with Louis and Niall.
Niall's POV
Sekarang kita lagi dalam perjalanan ke Jogja. Gue berada di mobil 1 yang dikendarai oleh Louis bersama Velia, Vennia, dan Vepe. Sedangkan mobil 2 berisi Zayn, Amel, Allin, dan Liam. Lalu di mobil 3 ada Harry, Justin, Vania, dan Marissa.
Di dalam mobil, mereka pada sibuk dengan kesibukan mereka masing-masing. Velia sibuk dengan ipod-nya, Vennia sibuk dengan bb-nya, Vepe sibuk dengan galaxy tab-nya, dan Louis sibuk konsentrasi nyupir.
Gue menyikut lengan Velia, "Vel"
Velia melepas headsetnya, "Iya? Kenapa?"
"Bagi headsetnya dong" kata gue.
"Nih"
Gue dan Velia mendengarkan lagu Almost Is Never Enough nya Ariana Grande sama Nathan Sykes dari ipod Velia. Sial. Kenapa lagu ini yang keputer.
To be continued........
Sorry sedikit lagi ngestuck abisnyaa hehe :) x
Friday, 29 November 2013
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment