Friday, 29 November 2013

1DLS - Unknown (Chapter One)

Posted by Unknown at 21:10
"They don't know how special you are. They don't know what you've done to my heart. But I wanna tell them if you're mine, girl"

***


Perkenalkan nama gue Natasha Velia. Biasanya sih gue dipanggil Velia. Gue masih duduk di bangku kelas 12 SMA Santo Yoseph. Gue dan teman-teman gue sih punya semacam kelompok gitu.

Nama kelompoknya itu FUN singkatan dari (F)unny (U)nique (N)erd. Ya namanya agak alay begitu. Anggotanya itu ya gue, Amel, Allin, Marissa, Vennia, Vania, Vepe, Niall, Louis, Harry, Justin, Zayn, dan Liam.

Nah di FUN itu ada perjanjian kayak kita gak boleh jadian sama sekali. Itu juga karena Liam yang mengajukan perjanjian tersebut. Makanya jadilah kita bertigabelas single semua.

Sekarang, gue dan anggota FUN sedang berada di kantin.

"Kalian gak bosen apa ngejomblo terus?" tanya Niall.

"Gue sih biasa aja" jawab gue dengan singkat.

"Emangnya kenapa, Ni?" tanya Allin.

"Gue sih lagi naksir sama seseorang" kata Niall.

"HAH? SIAPA WOY?!" tanya Amel dengan suara yang tidak santai. Darah penjajahnya keluar woy.

"Woy selow aja kali mel" kata Harry.

"Well, our baby was falling in love" kata Liam.

Niall tersenyum misterius, "Ada deh. Gue bukan bayi, yem"

"Hah palingan Caroline anak kelas sebelah" kata gue dengan ngasal.

Niall mengacak rambut gue, "Sotoy lo vel"

Gue memeletkan lidah gue, "Biarin"

"Jangan pacaran napa" kata Justin.

"Hah? Pacaran? Emangnya gue mau apa pacaran sama Niall?" kata gue sambil menggebrak meja.

Niall menatap gue dengan dingin, "Gue juga gak mau punya pacar kayak lo kali. Udah tomboy, pemalas pula"

"Sukasuka gue dong"

"Aduh jangan berantem napa" Liam melerai pertengkaran gue dengan Niall.

"Ohiya rencananya sih pas liburan sekolah kita ke Jogja aja yuk. Kebetulan bokap gue punya villa gitu di Jogja" kata Louis.

"Jogja? Wahhh" kata Vania dengan mata berbinar-binar.

"Terus? Transport nya gimana?" tanya gue.

"Kita bawa 3 mobil aja' kata Zayn.

"Good idea, bro" kata gue.

"Hah? Kenapa kita gak naik bus kecil gitu aja?" tanya Vepe.

"Udah lah kita voting aja. Siapa yang mau naik mobil?" tanya Justin.

Gue, Amel, Allin, Vennia, Vania, Niall, Zayn, Louis, Harry, Liam menujukkan jari telunjuk kami masing-masing.

"Yaudah berarti kita naik mobil ya" kata Harry.

"Oke dehh"




Vepe's POV

Apaan sih Velia sok asik banget sama cowok-cowok apalagi sama Niall. Gak tau apa dia kalo gue suka sama Niall. Lagian gue tau Velia bukan tipenya Niall.

"Pe? Lo kenapa ngelamun?" tanya Louis.

"Eh.. Gakpapa kok" dusta gue.

"Masa?"

"Iya. Serius dah gue" jawab gue.



Niall's POV

Aduh Velia kenapa gak peka banget sih. Gue tuh sukanya sama lo tau bukan sama Caroline. Mana tadi dia bilang 'Hah? Pacaran? Emangnya gue mau apa pacaran sama Niall?'. Sialnya lagi gue bales dengan kata-kata yang lumayan nancep di hati.

"Aduh Justin gara-gara lo nih gue jadi merasa bersalah gini sama Velia" kata gue.

"Merasa bersalah kenapa?" tanya Justin.

"Ya karena tadi gue ngeluarin kata-kata yang nancep. Lo kan udah tau kalo gue suka sama Velia" kata gue.

"Ya salah lo sendiri ngomong gitu" kata Justin dengan santainya.

"Ah serba salah mah kalo ngomong sama lo, tin" kata gue sambil beranjak pergi menuju kelas.

***

Di kelas, gue dan Velia duduk bersebelahan. Terus Louis dan Vennia di depan kita. Ribet nih masalahnya kalo dia marah.

"Vel? Lo marah?" tanya gue.

"Marah kenapa? Emangnya ada hal yang membuat gue marah?" tanya Velia.

"Ya karena kata-kata gue tadi di kantin"

"Kata-kata lo bener juga kali, yel. Gue mana cocok sih sama lo" kata Velia dengan tenang.

"Omongan gue gak usah dimasukkin ke hati kali"

"Gak kok. Lo emang bener. Gue ke kelasnya Amel dulu ya mau nanya soal-soal ulangan Matematika" kata Velia sambil beranjak pergi menuju kelas 12 IPA 1.

Gue rasa Velia ngambek sama gue mana mungkin dia menghindari gue begini. Jadi gue harus bagaimana?



Louis's POV

Velia ngambek sama Niall gara-gara kata-kata Niall di kantin. Okay. Berarti gue ada kesempatan buat ngedeketin Velia.

"Hai, vel" sapa gue sambil tersenyum manis.

Velia menatap gue dengan bingung, "Lo kesambet apaan, Lou? Kok senyum manis gitu ke gue?"

"Hah? Gue gak kesambet apa-apa kok. Lagi pengen senyum aja ke lo" kata gue.

"Oh gue kira lo kesambet apaan"

Susah ya kalo punya gebetan gak peka begini sama perasaan gue kayak Velia. Tunggu- gebetan?






To be continued.........

x

0 comments:

Post a Comment

 

dreamer~ Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea