***
"Wah yel ada banyak makanan nih" kata Velia dengan mata berbinar-binar. Ya itulah kesamaan gue dan Velia. Gue dan dia sangat suka dengan makanan. Dia juga gak takut makan banyak di depan cowok. Padahal biasanya cewek-cewek kalo makan tuh kalem di depan cowok-cowok.
Velia's POV
Setelah gue, Niall, dan Louis mencicipi beberapa makanan yang ada di warung tersebut, kami bertiga berjalan menuju alun-alun Jogja dan disana lagi ada pesta kembang api gitu.
"Wahh keren banget" kata gue dengan suara excited.
"Iya" kata Niall sambil tersenyum.
Selama pesta kembang api tadi, gue tahu Niall megang tangan kanan gue dan Louis megang tangan kiri gue. Tapi gue pura-pura aja gak tahu. Dan sekarang gue baru sampai di villa. Gue langsung keluar dari mobil Louis dan berjalan menuju kamar gue. Sesampai di kamar, Amel, Allin, dan Vennia langsung menanyakan soal ngedate gue dengan Louis dan Niall.
"Eh ngedatenya gimana vel sama Louis ama Niall?" tanya Amel.
"Biasa aja sih: jawab gue.
"Ah mana mungkin biasa orang ngedate bertiga gitu" kata Allin.
"Ohiya pas selama lo ngedate, gue sama Justin pacaran loh, vel" kata Vennia dengan bangganya.
"Are you kidding me? Congratulations, Vennia!" kata gue sambil memeluk Vennia. Akhirnya penantian Vennia ke Justin tercapai juga.
"Ah sombong lo, Ven. Gue sama Liam yang baru pacaran aja gak sombong gitu kok" kata Allin.
"Jadi yang hari ini pada jadian siapa aja?" tanya gue dengan tidak sabar.
"Gue-Zayn, Marissa-Harry, Vennia-Justin, sama Allin-Liam" kata Amel.
"Ah pokoknya kalian semua harus pbj!! (pajak baru jadian)" kata gue.
"Soal itu mah gampang, vel. Lo minta aja ke cowok kita semua" kata Vennia.
"Oke deh. Udah ah gue mau tidur aja ngantuk coy bye" kata gue sambil merebahkan tubuh gue di kasur.
Louis's POV
Gue rasa Velia cantik juga. Eh-tunggu tadi gue bilang Velia cantik? Please deh ya, Lou. Masih cantikan Eleanor anak kelas sebelah kali lagian lo harus inget sama misi balas dendam lo ke Velia.
Gue tahu Velia udah ngelupain soal kejadian itu yang membuat gue mempunyai balas dendam yang sangat mendalam pada dirinya. Tapi gue akan membuat dia mengingatnya dengan cara yang sadis.
"Lou, lo kenapa sih jadiin Velia bahan taruhan lo sama Niall?" tanya Harry dengan heran.
"Gue ingin menyelesaikan balas dendam gue ke dia" kata gue sambil tersenyum licik.
Harry menganga kaget, "Hah?! Emangnya Velia punya salah apa sama lo?"
"A mistake I will never forget"
"Hati-hati, Lou. Lo bisa aja jatuh cinta sama Velia pas lo melakukan balas dendam lo itu. Karma does exist" kata Harry mengingatkan.
"Gue gak bakalan jatuh cinta sama Velia, Haz" kata gue dengan penuh percaya diri.
"Lo lihat aja nantinya" kata Harry lalu tiur.
Ah masa sih gue bisa jatuh cinta sama Velia gitu pas gue lagi balas dendam sama Velia? Please remember this, I am Louis William Tomlinson won't fall in love with Natasha Velia because Velia is not my type.
Niall's POV
Gue sedang berpikir dan bertanya-tanya apa yang telah Velia perbuat sampai Louis mau balas dendam gitu ke dia. Gue berjalan menghampiri Justin untuk curhat kepadanya.
"Tin" kata gue memanggil Justin.
"Kenapa lo?" tanya Justin yang melihat muka gue lesu.
"Gue udah tahu penyebab Louis jadiin Velia barang taruhan. Louis mau balas dendam ke Velia" kata gue menjelaskan.
Justin yang sedang minum langsung memuncratkan minumannya ke muka gue. Gue menatapnya dengan muka kesal.
"Sorry sorry. Tapi kesalahan Velia ke Louis itu apa?" tanya Justin.
"Nah gue juga gak tahu. Makanya gue curhat gini ke lo" kata gue.
"Kayaknya ada hubungannya deh sama masa lalu Louis" kata Justin menyelidiki.
"Maybe" jawab gue.
"Kita bakalan selidikin nanti" kata Justin sambil menepuk pundak gue.
Velia's POV
Sekitar jam 8, gue dibangunkan oleh Amel dan Allin soalnya rencananya hari ini kita mau ke Kraton sama Parangtritis alias Paris. Gue mandi duluan dan menggunakan pakaian yang simple.
Karena Amel, Allin, Vennia, dan Marissa hanya ingin membangunkan pacar mereka masing-masing. Gue secara terpaksa membangunkan Niall dan Louis.
"Niall bangun" kata gue sambil menggoyangkan bahu Niall.
"Iya, Vel" kata Niall sambil menguap.
"Mandi lo sekarang" kata gue memerintah.
"Iyaiya" kata Niall sambil berjalan menuju kamar mandi.
Gue berjalan menuju kamar Louis.
"Louis bangun" kata gue sambil memukul bahu Louis.
"Ini siapa sih? Berisik banget" jawab Louis.
"Velia. Udah ah Lou, cepetan bangun napa" kata gue.
"Iyaiya" kata Louis.
Gue berjalan menuju kamar gue dan menyiapkan barang-barang apa aja yang akan gue bawa pas nanti jalan. Gue membawa beberapa snack, sunglasses, snapback, dan yang pasti kamera slr gue tersayang.
"Udah siap, vel?" tanya Amel.
"Udah dong" jawab gue dengan bangga.
"Wait for me ya!" kata Amel yang baru mau mandi. Kasihan si Amel harus bangunin Zayn yang kalau udah tidur kayak kebo haha.
To be continued...........
Sorry ngestuck :) x
0 comments:
Post a Comment